Minggu, 06 Juni 2010

Vierra



Vierra merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada November 2008. Grup musik ini beranggotakan 4 orang yaitu Kevin Aprilio (piano/keyboard), Widy Soediro Nichlany (vokal), Raka Cyril Damar (gitar), dan Satryanda Widjanarko (drum). Memiliki pemain bass tambahan bernama Deryansha Azhary. Genre musik ini adalah powerpop, pop, dan beberapa lagu terinspirasi dari musik Disney. Vierra memiliki sebuah fans club yang bernama Vierrania yang dibentuk pada Maret 2009.

Goodnight Electric



Goodnight Electric adalah sebuah grup musik asal Indonesia yang beraliran synthpop yang dibentuk tahun 2003 di Jakarta oleh salah satu personilnya, Henry Irawan yang dikenal dengan nama panggungnya, Henry "Batman" Foundation.
Grup musik ini terinspirasi dari musisi di era awal 80-an dan 90-an seperti Depeche Mode, The Cure, Kraftwerk, Yazoo, Belle and Sebastian dan The Lighting Seeds. Goodnight Electric mencoba mengkombinasikan musik electro, pop dan new wave dengan menggunakan synthesizer dan komputer sebagai media utamanya. Didukung oleh Bondi Goodboy dan oomleo dalam pertunjukan live, Goodnight Electric berkembang menjadi sebuah formasi trio dance group.
Love and Turbo Action (2004)

Goodnight Electric merilis sebuah debut album "Love and Turbo Action" pada akhir tahun 2004 di bawah naungan label HFMF Records dengan beberapa singel seperti "Am I Robot?" dan "Rocket Ship Goes By" yang berhasil mendapatkan apresiasi serta perhatian yang cukup baik di masyarakat pencinta musik di Indonesia, khususnya di kalangan remaja Jakarta. Rebecca "Becca" Theodora, mantan backing vocal The Upstairs, Rumah Sakit dan Straight Out turut berperan dalam kesuksesan album Love And Turbo Action, dimana dia menyumbangkan suaranya dalam kebanyakan lagu di album tersebut.

Sabtu, 05 Juni 2010

Pee Wee Gaskins




pada awalnya, band ini nggak lebih dari proyek solo Dochi . Dia merekam sendiri beberapa lagu yang dia buat dalam format akustik. Belakangan, Dochi kepikiran buat membawakan lagu-lagunya dalam format band. Akhirnya, salah satu lagu dia yang berjudul ‘Here Up On The Attic’, coba dia rekam dengan format band. Dia memainkan semua instrumennya sendiri. Bermodalkan rekaman ini, dia mencari teman-teman yang mau bergabung dan membantunya. Dan lalu menamakan nya PEE WEE GASKINS.

Rocket Rockers

Rocket Rockers lahir pada tahun 1998 dengan nama awal Immorality President (Firman guitar/voc, Aska guitar/voc, Bisma bass/voc, Doni drums), namun nama itu hanya berjalan sekitar 1 tahun saja, karena vokalis yang pertama keluar karena satu dan lain hal. Sehingga pada tahun 1999 para personelnya masih mencari vokalis, dan akhirnya mereka mendapatkan seseorang yang bernama Ucay yang baru saja keluar dari band skate rock terdahulunya New Kicks On The Board. Setelah Ucay masuk, nama Immorality President berubah menjadi Rocket Rockers dengan pertimbangan membuat image baru yang lebih fresh. Terciptalah Rocket Rockers dengan formasi awal: (Aska guitar/voc, Ucay vocal, Bisma bass/voc, Doni drums). Dengan formasi 4 personel, Rocket Rockers memulai dari bawah.

Killing Me Inside (Killms)


Band Killing Me Inside (Killms) adalah band bergenre Modern Rock / Emo yang dibentuk pada awal tahun 2006 dengan personilnya, yaitu : Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Pada pertengahan ’08, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.

Sabtu, 01 Mei 2010

Sabtu, 24 April 2010

Sabtu, 20 Februari 2010

d'Masiv dii hatii Masivers selamanya


tauu kan siapa grup band di atas??. . . yup!!!
d'Masiv. . .
mereka adalah penyemangat hidupku yang membuat aku tegar untuk menghadapi semua masalah yang ada. . .
lagu-lagunya yang easy listening membuat aku mudah untuk menghafalkan semua lagu-lagu dari album 1-2+mini albumnya. . .
meskipun di cap plagiat,,aku tetap ng-fans sama d'Masiv. . . nggak peduli sama semua omongan orang tentang d'Masiv. . .
d'Masiv dicinta d'Masiv dihati masivers sampai mati!!!!!

Rabu, 17 Februari 2010


d Masiv: 'PERJALANAN,' Kesan Yang Bikin Ketagihan

Memang benar rupanya mitos yang menyebutkan jika band jebolan festival lebih bisa menjaga kualitas performance mereka daripada band debutan. Itu juga nampaknya yang ingin dibuktikan d’Masiv. Band jebolan A Mild Wanted ini tak mau dianggap sebagai pencetak one album wonder saja dengan meluncurkan album kedua mereka, PERJALANAN.
Sekali lagi mereka memberikan sentuhan d’Masiv banget di sampul albumnya. Sepertinya mereka jadikan trademark untuk membuat sampul album zonder wajah para personelnya. Praktis mereka cuma pamer kostum dan kerumunan penggemar. Yang beda mungkin adanya fans yang memakai kaos Masiver, yang sengaja atau tidak menunjukkan bukti jika d’Masiv sudah memiliki bala penggemar tersendiri yang diakui di tanah air.
Dibuka dengan lagu Rindu Setengah Mati yang mungkin lebih akrab di telinga ibu-ibu rumah tangga karena dijadikan soundtrack sebuah sinetron, penikmat album kedua d’Masiv akan langsung merasakan aura yang mereka perkenalkan di album pertama mereka meski terasa sedikit beda dengan sentuhan piano Kevin Aprilio, pentolan Vierra.

Dalam perjalanan hingga setengah isi CD yang dipenuhi dengan 14 track itu, penilaian kita tentang d’Masiv sebagai band dengan nyanyian mellow teman para ABG menangis sendiri di dalam kamar akan tertancap jelas. Jika band Indonesia bisa (dan boleh) dikelompokkan ke dalam kotak-kotak lirik, maka d’Masiv di setengah bagian pertama album kedua ini akan sekelompok dengan Kerispatih yang amat lihai membuat lagu sedih dan termehek-mehek.
Namun kesan itu langsung berubah ketika d Masiv menyanyikan Ungkapkan Saja yang rancak dan bersemangat. Rupanya mereka memegang formula 'semakin lama semakin panas' seperti penampilan di atas panggung. Buktinya, dua lagu penutup mereka benar-benar bisa dianggap sebagai penyebar semangat hidup: Menyegarkan dan Jangan Menyerah.
"Demi Tuhan kau sungguh menyegarkan/ membuatku menjadi kecanduan/ Tak ada yang bisa seperti kamu itu/ sungguh." Dan mungkin sepenggal lirik dari track Menyegarkan ini bisa dijadikan kesimpulan dari album kedua band asal Jakarta ini.
Memang, dari segi musikalitas, d Masiv terdengar jauh lebih dewasa. Mereka lebih berani mencampur sedikit sentuhan aliran lain dalam pop progresif mereka seperti funk di track Semakin yang cukup menonjol.
Afterall, d’Masiv terasa cukup berhasil menyegarkan dunia musik Indonesia yang entah kapan akan jenuh dengan pop melayu. Semoga saja tak ada lagi serangan 'plagiat alert' pada kelima cowok muda ini. Seperti lagu penutup mereka, Jangan Menyerah, PERJALANAN hidup memang tak mudah, jadi "Tetap jalani hidup ini/ melakukan yang terbaik/.../ Jangan menyerah!"(by:KapanLagi.com).
d’Masiv sayangkan pemecatan Sammy “Kerispatih”


Sebagai band yang sama-sama berawal dari nol dan sering kali manggung bareng, d’Masiv amat menyayangkan apa yang terjadi pada grup band Kerispatih. Saat ditanya tentang jeratan narkoba yang bisa membuat hancur band mereka, d’Masiv pun berharap agar tak pernah berhadapan dengan hal tersebut.
"Karena kita senang bareng dan susah bareng, kemungkinan kalau satu kena narkoba mungkin dipenjaranya bareng-bareng," kata Ryan saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (09/02) lalu.
"Pokoknya jangan sampai kena narkoba. Sampai sekarang yang penting terus bersyukur dan tetap melakukan yang terbaik untuk semua orang karena yang sekarang ini belum mencapai puncak kesuksesan, jalan masih panjang," tambahnya.
Mereka pun menuturkan, meskipun sama-sama antinarkoba, namun tak ada komitmen seperti yang dilakukan Kerispatih pada para personelnya.



"Kalau ada yang kena narkoba nggak ada konsekuensinya. Yang terpenting tetap bersatu. Inget masa-masa dulu kita sama-sama berjuang, sebisa mungkin kita ngejaga segala hal yang ngerusak band. Jangan yang neko-neko," kata Ryan lagi. "Kita saling ingetin sesama personel apabila ada salah satu hal yang nggak wajar."
Disinggung soal pemecatan Sammy dari Kerispatih, mereka mengaku menyayangkan.
"Sangat menyayangkan. Kedekatan d’Masiv dan Kerispatih itu dekat banget, kita sering ketemu di panggung. Jangan sampai band kita kena. Kita nggak mau ngebayangin hal-hal yang jelek karena itu nggak penting. Ciri khas vokal Sammy itu sudah ciri khas Kerispatih. Untuk nyari pengganti kayak Sammy susah dicari," tutur vokalis d’Masiv itu.(by:KapanLagi.com)

Kamis, 11 Februari 2010

just d'Masiv

d'Masiv adalah band yang terpilih karena memenangkan suatu ajang bergengsi yaitu A MILD WANTED pada tahun 2007. setelah memenangkan ajang itu d'Masiv langsung di ajak rekaman oleh Musica Studio dengan album perdananya yang berjudul "PERUBAHAN" dengan lagu andalan "Cinta Ini MembunuhKu".

Minggu, 06 Juni 2010

Vierra

Diposting oleh wuland.masivers di 14.58 1 komentar


Vierra merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada November 2008. Grup musik ini beranggotakan 4 orang yaitu Kevin Aprilio (piano/keyboard), Widy Soediro Nichlany (vokal), Raka Cyril Damar (gitar), dan Satryanda Widjanarko (drum). Memiliki pemain bass tambahan bernama Deryansha Azhary. Genre musik ini adalah powerpop, pop, dan beberapa lagu terinspirasi dari musik Disney. Vierra memiliki sebuah fans club yang bernama Vierrania yang dibentuk pada Maret 2009.

Goodnight Electric

Diposting oleh wuland.masivers di 14.53 0 komentar


Goodnight Electric adalah sebuah grup musik asal Indonesia yang beraliran synthpop yang dibentuk tahun 2003 di Jakarta oleh salah satu personilnya, Henry Irawan yang dikenal dengan nama panggungnya, Henry "Batman" Foundation.
Grup musik ini terinspirasi dari musisi di era awal 80-an dan 90-an seperti Depeche Mode, The Cure, Kraftwerk, Yazoo, Belle and Sebastian dan The Lighting Seeds. Goodnight Electric mencoba mengkombinasikan musik electro, pop dan new wave dengan menggunakan synthesizer dan komputer sebagai media utamanya. Didukung oleh Bondi Goodboy dan oomleo dalam pertunjukan live, Goodnight Electric berkembang menjadi sebuah formasi trio dance group.
Love and Turbo Action (2004)

Goodnight Electric merilis sebuah debut album "Love and Turbo Action" pada akhir tahun 2004 di bawah naungan label HFMF Records dengan beberapa singel seperti "Am I Robot?" dan "Rocket Ship Goes By" yang berhasil mendapatkan apresiasi serta perhatian yang cukup baik di masyarakat pencinta musik di Indonesia, khususnya di kalangan remaja Jakarta. Rebecca "Becca" Theodora, mantan backing vocal The Upstairs, Rumah Sakit dan Straight Out turut berperan dalam kesuksesan album Love And Turbo Action, dimana dia menyumbangkan suaranya dalam kebanyakan lagu di album tersebut.

Sabtu, 05 Juni 2010

Pee Wee Gaskins

Diposting oleh wuland.masivers di 23.01 0 komentar



pada awalnya, band ini nggak lebih dari proyek solo Dochi . Dia merekam sendiri beberapa lagu yang dia buat dalam format akustik. Belakangan, Dochi kepikiran buat membawakan lagu-lagunya dalam format band. Akhirnya, salah satu lagu dia yang berjudul ‘Here Up On The Attic’, coba dia rekam dengan format band. Dia memainkan semua instrumennya sendiri. Bermodalkan rekaman ini, dia mencari teman-teman yang mau bergabung dan membantunya. Dan lalu menamakan nya PEE WEE GASKINS.

Rocket Rockers

Diposting oleh wuland.masivers di 22.48 0 komentar
Rocket Rockers lahir pada tahun 1998 dengan nama awal Immorality President (Firman guitar/voc, Aska guitar/voc, Bisma bass/voc, Doni drums), namun nama itu hanya berjalan sekitar 1 tahun saja, karena vokalis yang pertama keluar karena satu dan lain hal. Sehingga pada tahun 1999 para personelnya masih mencari vokalis, dan akhirnya mereka mendapatkan seseorang yang bernama Ucay yang baru saja keluar dari band skate rock terdahulunya New Kicks On The Board. Setelah Ucay masuk, nama Immorality President berubah menjadi Rocket Rockers dengan pertimbangan membuat image baru yang lebih fresh. Terciptalah Rocket Rockers dengan formasi awal: (Aska guitar/voc, Ucay vocal, Bisma bass/voc, Doni drums). Dengan formasi 4 personel, Rocket Rockers memulai dari bawah.

Killing Me Inside (Killms)

Diposting oleh wuland.masivers di 22.31 0 komentar

Band Killing Me Inside (Killms) adalah band bergenre Modern Rock / Emo yang dibentuk pada awal tahun 2006 dengan personilnya, yaitu : Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Pada pertengahan ’08, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.

Sabtu, 01 Mei 2010

Diposting oleh wuland.masivers di 14.36 0 komentar

Sabtu, 24 April 2010

Diposting oleh wuland.masivers di 12.27 0 komentar

Sabtu, 20 Februari 2010

d'Masiv dii hatii Masivers selamanya

Diposting oleh wuland.masivers di 18.56 0 komentar

tauu kan siapa grup band di atas??. . . yup!!!
d'Masiv. . .
mereka adalah penyemangat hidupku yang membuat aku tegar untuk menghadapi semua masalah yang ada. . .
lagu-lagunya yang easy listening membuat aku mudah untuk menghafalkan semua lagu-lagu dari album 1-2+mini albumnya. . .
meskipun di cap plagiat,,aku tetap ng-fans sama d'Masiv. . . nggak peduli sama semua omongan orang tentang d'Masiv. . .
d'Masiv dicinta d'Masiv dihati masivers sampai mati!!!!!

Rabu, 17 Februari 2010

Diposting oleh wuland.masivers di 11.12 0 komentar

d Masiv: 'PERJALANAN,' Kesan Yang Bikin Ketagihan

Memang benar rupanya mitos yang menyebutkan jika band jebolan festival lebih bisa menjaga kualitas performance mereka daripada band debutan. Itu juga nampaknya yang ingin dibuktikan d’Masiv. Band jebolan A Mild Wanted ini tak mau dianggap sebagai pencetak one album wonder saja dengan meluncurkan album kedua mereka, PERJALANAN.
Sekali lagi mereka memberikan sentuhan d’Masiv banget di sampul albumnya. Sepertinya mereka jadikan trademark untuk membuat sampul album zonder wajah para personelnya. Praktis mereka cuma pamer kostum dan kerumunan penggemar. Yang beda mungkin adanya fans yang memakai kaos Masiver, yang sengaja atau tidak menunjukkan bukti jika d’Masiv sudah memiliki bala penggemar tersendiri yang diakui di tanah air.
Dibuka dengan lagu Rindu Setengah Mati yang mungkin lebih akrab di telinga ibu-ibu rumah tangga karena dijadikan soundtrack sebuah sinetron, penikmat album kedua d’Masiv akan langsung merasakan aura yang mereka perkenalkan di album pertama mereka meski terasa sedikit beda dengan sentuhan piano Kevin Aprilio, pentolan Vierra.

Dalam perjalanan hingga setengah isi CD yang dipenuhi dengan 14 track itu, penilaian kita tentang d’Masiv sebagai band dengan nyanyian mellow teman para ABG menangis sendiri di dalam kamar akan tertancap jelas. Jika band Indonesia bisa (dan boleh) dikelompokkan ke dalam kotak-kotak lirik, maka d’Masiv di setengah bagian pertama album kedua ini akan sekelompok dengan Kerispatih yang amat lihai membuat lagu sedih dan termehek-mehek.
Namun kesan itu langsung berubah ketika d Masiv menyanyikan Ungkapkan Saja yang rancak dan bersemangat. Rupanya mereka memegang formula 'semakin lama semakin panas' seperti penampilan di atas panggung. Buktinya, dua lagu penutup mereka benar-benar bisa dianggap sebagai penyebar semangat hidup: Menyegarkan dan Jangan Menyerah.
"Demi Tuhan kau sungguh menyegarkan/ membuatku menjadi kecanduan/ Tak ada yang bisa seperti kamu itu/ sungguh." Dan mungkin sepenggal lirik dari track Menyegarkan ini bisa dijadikan kesimpulan dari album kedua band asal Jakarta ini.
Memang, dari segi musikalitas, d Masiv terdengar jauh lebih dewasa. Mereka lebih berani mencampur sedikit sentuhan aliran lain dalam pop progresif mereka seperti funk di track Semakin yang cukup menonjol.
Afterall, d’Masiv terasa cukup berhasil menyegarkan dunia musik Indonesia yang entah kapan akan jenuh dengan pop melayu. Semoga saja tak ada lagi serangan 'plagiat alert' pada kelima cowok muda ini. Seperti lagu penutup mereka, Jangan Menyerah, PERJALANAN hidup memang tak mudah, jadi "Tetap jalani hidup ini/ melakukan yang terbaik/.../ Jangan menyerah!"(by:KapanLagi.com).
Diposting oleh wuland.masivers di 11.05 0 komentar
d’Masiv sayangkan pemecatan Sammy “Kerispatih”


Sebagai band yang sama-sama berawal dari nol dan sering kali manggung bareng, d’Masiv amat menyayangkan apa yang terjadi pada grup band Kerispatih. Saat ditanya tentang jeratan narkoba yang bisa membuat hancur band mereka, d’Masiv pun berharap agar tak pernah berhadapan dengan hal tersebut.
"Karena kita senang bareng dan susah bareng, kemungkinan kalau satu kena narkoba mungkin dipenjaranya bareng-bareng," kata Ryan saat ditemui di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (09/02) lalu.
"Pokoknya jangan sampai kena narkoba. Sampai sekarang yang penting terus bersyukur dan tetap melakukan yang terbaik untuk semua orang karena yang sekarang ini belum mencapai puncak kesuksesan, jalan masih panjang," tambahnya.
Mereka pun menuturkan, meskipun sama-sama antinarkoba, namun tak ada komitmen seperti yang dilakukan Kerispatih pada para personelnya.



"Kalau ada yang kena narkoba nggak ada konsekuensinya. Yang terpenting tetap bersatu. Inget masa-masa dulu kita sama-sama berjuang, sebisa mungkin kita ngejaga segala hal yang ngerusak band. Jangan yang neko-neko," kata Ryan lagi. "Kita saling ingetin sesama personel apabila ada salah satu hal yang nggak wajar."
Disinggung soal pemecatan Sammy dari Kerispatih, mereka mengaku menyayangkan.
"Sangat menyayangkan. Kedekatan d’Masiv dan Kerispatih itu dekat banget, kita sering ketemu di panggung. Jangan sampai band kita kena. Kita nggak mau ngebayangin hal-hal yang jelek karena itu nggak penting. Ciri khas vokal Sammy itu sudah ciri khas Kerispatih. Untuk nyari pengganti kayak Sammy susah dicari," tutur vokalis d’Masiv itu.(by:KapanLagi.com)

Kamis, 11 Februari 2010

just d'Masiv

Diposting oleh wuland.masivers di 18.22 0 komentar
d'Masiv adalah band yang terpilih karena memenangkan suatu ajang bergengsi yaitu A MILD WANTED pada tahun 2007. setelah memenangkan ajang itu d'Masiv langsung di ajak rekaman oleh Musica Studio dengan album perdananya yang berjudul "PERUBAHAN" dengan lagu andalan "Cinta Ini MembunuhKu".